Tag Archive | komplikasi kehamilan

Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.

Etiologi
Penyebab nya masih belum jelas, faktor psikis dan hormonal. Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :
1)Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.
2) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.
3) Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4) Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu.

Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal. Klik disini untuk membaca lebih lanjut…

Komplikasi Dalam Kehamilan

Komplikasi kehamilan adalah gejala dan masalah yang berkaitan dengan kehamilan . Baik masalah yang wajar di alami ibu hamil maupun masalah yang serius, bahkan masalah yang berpotensi fatal. Masalah yang wajar adalah komplikasi normal yang sering di alami oleh ibu hamil, dan tidak menimbulkan bahaya yang signifikan baik bagi ibu hamil tersebut ataupun janinnya . Sedangkan masalah serius dapat menyebabkan kematian ibu dan kematian janin jika tidak diobati.

Komplikasi ringan yang sering di jumpai pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

1. Nyeri Punggung.

Biasanya terjadi terutama saat trimester III ( usia kehamilan 7 – 9 bulan ) di karenakan usia janin yang bertambah besar dan pengaruh daya gravitasi bumi

2. Kesemutan pada tangan dan kaki

Kejadian pada ibu hamil antara 21% – 62%, yang kemungkinan dikarenakan adanya edema (pembengkakan).

3. Konstipasi ( Sembelit )

Hal ini di sebabkan penurunan motilitas usus karena peningkatan progesteron (normal pada kehamilan), sehingga terjadi penyerapan air yang lebih besar.

4. Kontraksi

Hanya terjadi sesekali saja, tidak teratur, kontraksi tanpa rasa sakit yang terjadi beberapa kali per hari adalah normal dan dikenal sebagai kontraksi Braxton Hicks, hal ini sering terjadi saat tubuh kekurangan cairan (kehausan).

5. Dehidrasi

Ini karena ruang intravaskular yang meluas dan terjadi peningkatan kebutuhan cairan. Komplikasi: kontraksi rahim, yang mungkin terjadi karena dehidrasi tubuh menyebabkan pelepasan ADH , yang mirip dengan oksitosin. Oksitosin itu sendiri dapat menyebabkan kontraksi rahim sehingga saat ADH terlepas maka bereaksi dengan reseptor oksitosin dan juga menyebabkan kontraksi.

6. Edema ( pembengkakan pada kaki )

Disebabkan oleh kompresi vena cava inferior (IVC) dan vena panggul oleh rahim menyebabkan tekanan hidrostatik meningkat pada ekstremitas bawah.

7. Haemorroid ( wasir )

Stasis vena meningkat dan kompresi IVC menyebabkan kemacetan dalam sistem vena seiring dengan peningkatan tekanan perut sekunder sehingga terjadi sembelit.

8. Mual dan sering sendawa

Adanya relaksasi sfingter esofagus bawah (LES) dan waktu transit meningkat pada perut (normal pada kehamilan

9. Nyeri perut bagian bawah

Karena ekspansi yang cepat dari rahim dan peregangan ligamen pada abdomen

10. Peningkatan frekuensi kencing

Volume intravaskuler meningkat, peningkatan GFR ( laju filtrasi glomerular ), dan kompresi dari kandung kemih oleh pembesaran rahim.

11. Varises

Adanya relaksasi vena otot polos dan peningkatan tekanan intravaskular.

12. Anemia

anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut oksigen) kurang dari normal. selama hamil, volume darah bertambah sehingga penurunan konsentrasi sel darah merah dan hemoglobin yang sifatnya menengah adalah normal. selama hamil, diperlukan lebih banyak zat besi (yang diperlukan untuk menghasilkan sel darah merah) karena ibu harus memenuhi kebuhan janin dan dirinya sendiri.

Enam tanda bahaya dalam kehamilan :

1. Perdarahan pervaginam

2. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang

3. Perubahan visual secara tiba-tiba (mata berkunang-kunang)

4. Pembengkakan pada wajah dan tangan

5. Sakit abdomen atau nyeri pada ulu hati yang hebat

6. Pergerakan bayi berkurang tidak seperti biasanya atau bahkan tidak ada pergerakan

Komplikasi serius pada kehamilan

Komplikasi berikut ini berasal dari ibu :

1. Nyeri pada panggul

2. Hipertensi

Hipertensi dalam kehamilan bisa menyebabkan terjadinya keracunan pada kehamilan :

1) Pre Eklampsia : pre eklampsia ringan yang di tandai dg trias yaitu proteinuria .300mg, edema pada ekstremitas, apabila gejala tersebut di tambahi dg tekanan darah di atas 160/110 mmHg maka di sebut preeklamsia berat

2) Eklampsia : terjadi pre eklampsia berat dan di sertai kejang

3) Anemia hemolityc : adanya peningkatan enzim pada hati dan trombosit yang rendah

3. Deep Vena trombosis (trombosis vena bagian dalam)

Adanya sumbatan pada vena bagian dalam, hiperkoagulitas sebagai respon fisiologis dan merupakan faktor resiko terjadinya perdarahan saat melahirkan. DVT memiliki insiden 0,5 – 7 per 1000 kehamilan, dan merupakan penyebab kematian ibu no 2 setelah perdarahan pada negara-negara berkembang.

Komplikasi serius pada janin

Masalah berikut terjadi pada janin atau plasenta , tetapi mungkin memiliki konsekuensi serius pada ibu juga.

1. Kehamilan Ektopik (hamil di luar kandungan)

Penyebabnya belum di ketahui secara pasti, tetapi faktor resiko meliputi merokok , lanjut usia ibu, dan kerusakan pada jalur yang menuju saluran telur atau adanya kelainan pada saluran telur. Kehamilan harus di akhiri.
2. Abraptio Placenta ( terlepasnya placenta dari rahim)
Bisa terjadi dikarena banyak sebab, namun faktor resiko terjadinya abraptio placenta adalah ibu hamil yang menderita hipertensi, trauma dan penggunaan narkoba.
3. Kehamilan multiple

4. Placenta Previa

plasenta previa adalah plasenta yang tertanam di atas atau di dekat serviks (leher rahim), pada rahim bagian bawah. di dalam rahim, plasenta bisa menutupi lubang serviks secara keseluruhan atau hanya sebagian. plasenta previa biasanya terajdi pada wanita yang telah hamil lebih dari 1 kali atau wanita yang memiliki kelainan rahim (misalnya fibroid). pada akhir kehamilan, tiba-tiba terjadi perdarahan yang jumlahnya bisa semakin banyak. darah yang keluar biasanya berwarna merah terang. untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan usg. jika perdarahannya hebat, dilakukan transfusi darah berulang. jika perdarahannya ringan dan persailinan masih lama, bisanya dianjurkan untuk menjalani tirah baring. hampir selalu dilakukan operasi sesar karena cenderung terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya, bayi bisa mengalami kekurangan oksigen dan ibu bisa mengalami perdarahan hebat.

5. Hiperemesis Gravidarum (muntah yang berlebihan)

Hiperemesis di bagi mjd 3 yaitu ringan, sedang dan berat. Ini tidak seperti morning sickness melainkan terjadinya muntah yang berlebihan selama kehamilan, penyebabnya tidak diketahui. faktor psikis bisa memicu atau memperburuk muntah. berat badann pendertia menurun dan terjadi dehidrasi. dehidrasi bisa menyebabkan perubahan kadar elektrolit di dalam darah sehingga darah menjadi terlalu asam. jika muntah terus terjadi, bisa terjadi kerusakan hati. komplikasi lainnya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. penderita dirawat dan mendapatkan cairan, glukosa, elektrolit serta vitamin melalui infus.