ANC (Ante Natal Care)


Pengertian Ante Natal Care (ANC) adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
(pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care)
1. Merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
2. Pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Mannuaba IBG, 2001 : 93).
3. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Mochtar, 1998 : 48).

Pelayanan antenatal meliputi 7T yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Imunisati TT
5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
6. Pemeriksaan PMS ( Penyakit Menular seksual )
7. Temu wicara dg klien dan keluarga tentang tanda2 resiko kehamilan dan persiapan rujukan.

Tujuan di lakukan antenatal care :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara diri adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian)ibu dan perinatal (perinatal terjadi pada 22 minggu setelah periode gestasi lewat dan berakhir tujuh hari setelah kelahiran).

Ibu hamil minimal melakukan 4 kali pemeriksaan selama kehamilan, yaitu di mulai sedini mungkin setelah mengetahui hamil :
1) Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
2) Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
3) Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36).
4) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu ( sewaktu-waktu), seperti perdarahan, ketuban pecah dini, pusing yg hebat, dll.

Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Tujuan di berikan imunisasi TT adalah agar janin terhindar dari Tetanus Neonatorum, dimana tetanus neonatorum adalah salah satu penyebab kematian bayi. Adapun pemberian dan dosisnya adalah sebagai berikut :
Antigen//Interval (jarak pemberian)//masa perlindungan//prosentasi perlindungan
TT 1//Pada kunjungan antenatal pertama//-//-
TT 2//4 minggu setelah TT 1//3 tahun//80%
TT 3//1-6 bulan setelah TT 2//5 tahun//95%
TT 4//1 tahun setelah TT 3//10 tahun//95%
TT 5//1 tahun setelah TT 4//25 tahun atau seumur hidup//99%
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum.

Pemberian tablet zat besi (Fe) :
Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan zat besi (Fe) meningkat. Dimulai dengan pemberian satu tablet sehari dengan segera mungkin, setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung Fe So4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet sebaiknya tidak diminum bersama- sama teh/kopi karena akan mengganggu penyerapan.

Pemberian multivitamin dan mineral :
Tujuan pemberian tablet multivitamin yang mengandung mineral adalah untuk memenuhi kebutuhan akan berbagai vitamin dan mineral bagi ibu hamil dan janin/bayi selama hamil dan nifas. Cara pemberian 1 tablet/hari, selama masa kehamilan dan nifas.

Anamnesis (hal-hal yang perlu di tanyakan kepada ibu hamil) :
1. Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus. Sedangkan pada multigravida dg faktor resiko, grandemulti para, kehamilan pd usia lbh dari 35 th, paritas jg merupakan faktor resiko tinggi.
2. Keluhan utama
Keluhan yang mendorong ibu untuk datang melakukan pemeriksaan
3. Riwayat kehamilan sekarang atau riwayat pemeriksaan sekarang
Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan.
Jika ada amenorea (tidak haid), kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari, apakah sudah pernah periksa sebelumnya, dan apakah saat ini ada keluhan yang di rasakan.
4. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).
5. Riwayat penyakit keluarga
Misalnya penyakit sistemik (hipertensi,penyakit jantung), metabolik (diabetes), cacat bawaan dan apakah ada keturunan kembar. Karena untuk riwayat penyakit keluarga ada faktor predisposisi terjadinya komplikasi pd penyakit menular, misalnya tb paru, dan penyakit keturunan.
6. Riwayat khusus obetetri ginekologi :
Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya (dinyatakan dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup,
Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya.
Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya.
Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.
Riwayat sosial / ekonomi
Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
Pemeriksaan Fisis
Status generalis / pemeriksaan umum
Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi.
Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.
Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi.

Faktor yang mempengaruhi Antenatal Care :
1. Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan pada ibu dan keluarga tentang faktor resiko pada kehamilan dan komplikasi yang sering terjadi dalam kehamilan menyebabkan ibu tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara dini. Kebanyakan masyarakat kita yang ada di pelosok/desa terpencil baru akan memeriksakan kehamilan apabila mengalami suatu gejala atau kesakitan dalam kehamilannya.
2. Tingkat Ekonomi
tingkat ekonomi jelas mempengaruhi bagi ibu hamil dengan tingkat ekonomi rendah, karena tidak mampu untuk memeriksakan kehamilan dan tidak mampu jg memberikan asupan gizi bagi ibu hamil dan janin yang di kandung. Sehingga kebanyakan ibu hamil dengan tingkat ekonomi rendah sering mengalami KEK (kekurangan energi dan kalori) atau di sebut malnutrisi.
3. Sosial Budaya
Karena negara kita terdiri dari banyak suku dan adat, maka kadang juga sosial budaya dari satu kaum tertentu dg adat-adatnya mempengaruhi keberadaan ibu hamil. Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4. Geografis

Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil, juga sulitnya menjangkau tempat pelayanan kesehatan.

Komplikasi dalam kehamilan :
Komplikasi obstetri langsung
(1) Perdarahan
(2) Pre eklamasi/eklamsia
(3) Kelainan letak lintang, sungsang
(4) Anak besar, hidramnion, kelainan kembar
(5) Ketuban pecah dini
Komplikasi obstetri tidak langsung
(1) Penyakit jantung
(2) Hepatitis
(3) TBC (Tuberkolosis)
(4) Anemia
(5) Malaria
(6) Diabetes militus

Nutrisi untuk ibu hamil :
1. Protein, sangat besar peranannya dalam memproduksi sel-sel darah.
2. Karbohidrat, dibutuhkan untuk energi tubuh sehari-hari.
3. Kalsium, di masa kehamilan, kalsium penting untuk membantu pertumbuhan si jabang bayi.
4. Zat besi, amat penting dalam membantu proses produksi sel-sel darah merah, utamanya untuk mencegah timbulnya anemia.
5. Asam folik, berdasar beberapa temuan para pakar kesehatan, wanita hamil yang kekurangan asam folik besar risikonya mengalami keguguran ataupun kerusakan pada janin.
6. Lemak, bagi wanita hamil, lemak besar sekali manfaatnya untuk cadangan energi tubuh, agar sebentar-sebentar tubuh tidak terasa lelah.
7. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
8. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
9. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.

Kebutuhan cairan selama kehamilan :
Selama kehamilan, dibutuhkan sekitar 12 gelas per hari. Kurang dari itu akan menyebabkan tubuh menjadi lemas. Air/cairan merupakan komponen penting bagi tubuh. Salah satu fungsinya sebagai pelarut zat-zat gizi yang berada dalam tubuh. Melalui keringat, umpamanya, air mengeluarkan kelebihan panas dalam tubuh. Sementara melalui ginjal, menjadi perantara untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Cairan juga bahan penting pengolahan zat makanan dan metabolisme zat gizi. Dengan air pulalah, suhu tubuh dapat dipertahankan normal, yaitu antara 36-37,50C.

Buat ibu hamil, cairan menjadi lebih penting. Meski tak berfungsi secara khusus untuk kehamilan maupun janin, perlu diketahui dalam tubuh ibu saat itu terjadi pencairan darah (hemodilusi) yang disebabkan meningkatnya jumlah air dalam tubuh karena pengaruh hormon. Itulah sebabnya, ibu hamil mesti menambah asupan cairan. Bila orang dewasa umumnya butuh cairan 2000-2400 ml/hari atau setara 8-10 gelas, maka ibu hamil patut menambah asupannya lebih banyak 500 ml. Menjadi kurang lebih 12 gelas per hari. Memang pertambahannya tidak banyak, namun cukup signifikan membantu kesehatan ibu dan janin.

Tips untuk ibu hamil :
1. Kontrol teratur ke petugas kesehatan berwenang untuk memeriksakan kehamilan. Standart minimal 4 kali selama kehamilan (1 kali di awal kehamilan, 1 kali di trimeseter ke 2, 2 kali di akhir kehamilan) Bila Anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran apapun terhadap kehamilan yang Anda alami, periksakanlah segera, walaupun ini belum saatnya Anda harus kontrol kembali.

2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang menimbulkan keracunan seperti insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air raksa) atau timah hitam.

3. Berhenti merokok bila Anda merokok atau janganlah menjadi perokok pasif, karena Anda sering menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, misalnya dari suami Anda. Asap rokok akan membuat si kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam kandungan atau si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga menyebabkan Anda mengalami keguguran.

4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk berguna untuk membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan. Minumlah sedikitnya 6 – 8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara mudah untuk melihat kecukupan cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan Anda cukup mengkonsumsi cairan. Jangan khawatir bila terlalu sering minum maka anda akan sering kencing, karena itu memang fisiologis bagi ibu hamil.

5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi kecukupan gizi untuk ibu dan si kecil dalam kandungan. Makanan harus memenuhi 5 kelompok makanan utama: nasi atau sumber karbohidrat lainnya, daging dan protein lainnya, sayuran, buah-buahan dan susu. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat. Makanan dikonsumsi secara seimbang tidak ada yg di kurangi atau di lebihkan. (menu seimbang)

6. Konsumsi Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang pada si kecil. Asam Folat ini diperoleh dari makanan seperti pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya.

7. Konsumsi juga tablet penambah darah, yaitu tablet yang mengandung zat Besi sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan oleh petugas kesehatan berwenang. Zat Besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan, yang dapat menyebabkan terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan. Sebenarnya semua wanita yang berusia subur, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak Zat besi, seperti sayur2an hijau, Hati, ikan, daging, tempe, telur, tahu.

8. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging mentah pada saat memasak,setelah menggunakan kamar kecil dan setelah memegang hewan peliharaan. Karena dengan cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebakan penyakit.

9. Kenali keadaan diri sendiri. Bila ada tanda atau gejala yang tidak biasanya seperti nyeri, perdarahan vagina, merembesnya air ketuban, pusing, pingsan, nafas menjadi pendek, gemetar, nadi menjadi cepat, terus mual dan muntah, pembengkakan pada sendi, tidak merasakan pergerakan janin, dan gejala atau tanda lainnya, segera datang kepelayanan kesehatan terdekat.

10. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat tradisional. Termasuk juga alkohol dan kafein. Kafein yang ada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi. (hindari obat-obatan kecuali resep petugas kesehatan berwenang)

Obat, Senam hamil, Pola Makan Sehat

11. Obat-obatan yang sering diminum sebelum hamil, misalnya obat-obatan untuk hipertensi, epilepsi, asma atau kencing manis, perlu dikonsultasikan kembali dengan dokter Anda. Apakah perlu dilakukan perubahan atau penyesuaian dengan kehamilan Anda? Apakah obat-obatan ini aman digunakan dalam kehamilan?

12. Obat-obatan yang dijual bebas seperti untuk mengatasi flu dan batuk, mungkin dapat membahayakan janin dalam kandungan. Hindari pemakaian obat tanpa resep bidan atau dokter.

13. Katakan setiap keluhan dan tanyakan yg tidak anada ketahui. Jangan sungkan atau takut bertanya pada dokter atau bidan. Karena ini menyangkut kesehatan janin dan ibu sendiri.

14. Bergabung dalam kelas untuk ibu hamil seperti kelas senam hamil. Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga dapat membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon ibu lainnya.

15. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun sang calon bayi. Olahraga yang biasanya aman untuk ibu hamil seperti berjalan, berolahraga, bersepeda statis. ini untuk kehamilan normal. Bila sejak awal dideteksi ada kelainan sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu.

16. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5 – 6 kali perhari. Ini jauh lebih baik daripada makan dalam 3 porsi besar sehari. Pola makan dengan porsi kecil yang lebih sering, dapat mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung. Hindarilah makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun Anda menyukainya. Gantilah dengan makanan yang lebih bergizi. (hindari makanan berlemak dan berbau merangsang karena ini akan membuat anda semakin mual)

17. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena panas yang tinggi dapat membahayakan kehamilan. Mandilah dengan air suhu ruangan atau hangat saja. Personal hygiene saat kehamilan ini perlu di perhatikan terutama di bagian organ vital dan payudara.

18. Rencanakan dan buatlah lingkungan rumah yang aman untuk anda selama kehamilan dan untuk si kecil nantinya. Hal ini untuk mencegah bahaya-bahaya yang tidak diinginkan.

19. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin dalam kandungan.

20. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring dengan kurang efisiennya fungsi ginjal akibat kehamilan, dapat menyebabkan ibu lebih sering buang air kecil. Dapat juga dapat terjadi keluar air seni saat bersin, batuk atau ketawa. Ini disebabkan karena adanya tekanan rahim pada kandung kemih, yang sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa panas, nyeri dan lebih sering, periksakanlah ke petugas kesehatan berwenang.

21. Berat badan yang berlebihan atau kurang selama kehamilan dapat menyebabkan masalah bagi anda dan si kecil yang masih dalam kandungan. Maka itu makanlah dengan menu seimbang (jangan memakai istilah makan porsi untuk 2 orang, tetapi yg terpenting adalah kandungan gizinya mencukupi untuk anda dan sikecil ) Hindari diit tanpa pemantauan bidan atau dokter

22. Melakukan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Sebaiknya imunisasi TT 1 dilakukan pada awal trimester ke2, dan imunisasi TT 2 dilakukan sebulan setelahnya. (kecuali untuk anda yg telah mendapatkan imunisasi TT pranikah dan hamil pada tahun yang sama cukup 1 kali saja)

23. Hindari pemeriksaan dengan sinar X (ronsen). Jelaskan pada dokter bila Anda sedang hamil bila dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan itu.

24. Berikan lingkungan yang sehat untuk si kecil dalam kandungan. Dan saat si kecil telah lahir, dan tumbuh semakin besar, tetaplah beri dia bimbingan dan kasih sayang. Kesehatan dan keamanan pada lingkungannya, harus selalu diperhatikan.

25. Dukungan keluarga dari awal hingga kelahiran begitu dibutuhkan terutama suami. Pada masa kehamilan ini ibu akan lebih sensitive maka anda dan keluarga harus dapat memberi support mental, terutama diawal kehamilan karena ibu akan cemas dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dan diakhir kehamilan karena ibu akan cemas dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam persalinan

26. Istirahatlah yang cukup. Jangan terlalu bekerja berat namun bukan berarti anda tidak boleh bekerja.

27. Dalam beraktivitas perhatikan posisi anda, jangan ceroboh. Tidurlah dengan posisi miring kearah kiri Posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janin dan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki. Duduklah dengan kaki menapak lantai atau di sanggah, hindari kaki menggantung pada saat anda duduk. Jangan duduk terlalu lama, bila anda bekerja di kantor coba relaksasi setiap 2 jam ana telah duduk.

28. Dalam berbusana pakailah busana yang mampu membuat anda nyaman. Hindari pemakaian busana yang terlalu sempit. Hindari pakaian dalam yang tidak menyerap keringat. Hindari pemakaian sepatu berhak tinggi.

Tinggalkan komentar